Surabaya, Kampus Ursulin - Yayasan Paratha Bakti terdiri dari beberapa kampus, yakni Kampus Santa Maria Surabaya, Kampus Santa Maria Sidoarjo, dan Kampus Santo Yusup, Pacet, Mojokerto. Setiap kampus terdiri dari beberapa unit sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Menengah Atas. Dalam menjalankan pelayanan pendidikannya ada lebih 45 tenaga kependidikan yang bekerja di Yayasan Paratha Bakti. Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan karena mereka adalah ujung tombak dalam melayani peserta didik dan orangtua. Peserta didik dan orangtua juga merupakan pihak yang bisa mempromosikan kemajuan sekolah, maka dari itu tenaga kependidikan harus pandai-pandai melayani mereka dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, bagian pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Yayasan Paratha Bakti Surabaya mengadakan kegiatan In House Training Tenaga Kependidikan, Sabtu, 30 November 2024 di aula Santa Maria Santa Maria, lantai 4.
Martinus Eko Nugroho, S.S., selaku koordinator dari kegiatan ini mengatakan bahwa In House Training ini mengusung tema Transforming Obstacles into Innovation : a New Era of Service (Mentransformasi Hambatan menjadi Inovasi: Era Baru Pelayanan). Dengan menghadirkan narasumber dari Jabar Masagi yakni Primadia M. Apriadi Eka Putra, S.Psi., CGA., CODP dan Dini Yulia K. S., M.Psi., Psikolog. “Kita mendatangkan kedua narasumber ini untuk membantu kita semakin menumbuhkembangkan pelayanan kita kepada orangtua dan peserta didik”, jelas Pak Martinus yang juga merupakan koordinator SDM Yayasan Paratha Bakti Surabaya dalam pembukaannya.
Di dalam pembukaannya, Primadia menuturkan bahwa sebelum kita melayani orang lain, kita terlebih dulu melayani diri kita sendiri dengan mengetahui tujuan kita bekerja di sekolah ini. Di acara ini para peserta diajak untuk mengubah paradigma berpikir dari pelayanan yang biasa-bisasa saja menjadi pelayanan yang lebih baik. Dalam menjalankan pekerjaan pelayanan, ada 5 agility yang harus dimiliki agar tetap survive pada perubahan yakni change, mental, people, learning, and result agility. Agility merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan sehingga kita dapat beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman. Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kemampuan belajar sesuatu yang baru. Hingga kita bisa mengatasi hambatan menjadi inovasi di era baru pelayanan sekolah.
Pak Ronald Danu Martana Mahendra, S.S., selaku tenaga kependidikan bagian pustakawan, berkata bahwa setelah training ini ada pengetahuan baru yang didapatkannya misalnya mengenai macam-macam emosi dalam melayani costumer dan adanya kesadaran diri dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kependidikan yang tidak hanya bekerja, tetapi berkarya dalam panggilan kita dengan pro aktif melayani peserta didik di perpustakaan, tuturnya.
Penulis: Agustinus Sepanca, Tenaga Kependidikan SMA Santa Maria Surabaya