Surabaya, Kampus Ursulin. Sanmaris, Kamis, 27 Maret 2025, OSIS SMA Santa Maria Surabaya menggelar program kerja ibadat Visualisasi Jalan Salib bertajuk “Jejak Sang Mesias” sebagai bentuk refleksi spiritual dalam memperingati kisah sengsara Yesus Kristus. Visualisasi ini juga diikuti oleh para siswa SMP-SMA Santa Maria, sebagian guru SD Santa Maria, dan Sr. Noorwindhi Kartika Dewi, OSU, beserta staf Yayasan Paratha Bhakti yang memadati seluruh area pendopo dan lantai dua dalam suasana khidmat.

Acara ini diawali dengan ibadat pembuka di aula sekolah, di mana seluruh peserta bersama-sama merenungkan makna pengorbanan Kristus. Setelah ibadat pembuka, seluruh peserta turun menuju pendopo lantai dasar sambil mendoakan Salam Maria sebagai bagian dari perjalanan iman mereka. Sesampainya di pendopo, visualisasi Jalan Salib mulai dilaksanakan. Para pemeran membawakan adegan-adegan yang menggambarkan perjalanan Yesus menuju Kalvari dengan penuh penghayatan. 

Salah satu penonton, Kirei, siswa kelas X SMA Santa Maria, mengungkapkan bahwa “Jejak Sang Mesias” memberikan pengalaman rohani yang mendalam. "Melihat langsung visualisasi Jalan Salib membuat saya semakin memahami betapa besar pengorbanan Yesus bagi umat manusia. Ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga kesempatan untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan," ujarnya. Beberapa guru juga mengapresiasi acara ini karena mampu menghadirkan suasana Masa Prapaskah 2025 yang lebih bermakna bagi seluruh siswa.

Acara ini berlangsung dengan khusuk dan diakhiri dengan doa penutup bersama. Para peserta merasa terinspirasi oleh pesan yang disampaikan melalui ibadat visualisasi ini. “Jejak Sang Mesias” menjadi momentum bagi seluruh hadirin untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan merefleksikan makna Paskah dengan lebih mendalam.

Penulis: Patricia Aneiralia Rossi, Pengurus OSIS SMA Santa Maria Surabaya