Surabaya, Kampus Ursulin - Sanmaris, pada Kamis, 27 Februari 202, Gelar Karya Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) kelas XII, bertajuk “Negeri Berseri”, berhasil memukau penonton dengan penampilan yang menyentuh emosi semua hadirin di aula SMA Santa Maria Surabaya. Acara yang dihadiri oleh semua siswa kelas X dan XI, orangtua siswa kelas XII, Komite Sekolah, serta Suster-suster Biara Ursulin Surabaya ini, berlangsung dengan penuh kehangatan dan antusiasme, berkat berbagai penampilan yang sangat mengesankan. Acara yang meriah ini juga bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Sr. Noorwindhi Kartika Dewi, OSU, biasa disapa Suster Windhi, selaku Ketua II Yayasan Paratha Bhakti.
Gelar karya ini diawali oleh sambutan dari Kepala Sekolah, Marselina Lilies Dwiyulianita, S.Pd., yang mengungkapkan rasa bangganya terhadap seluruh siswa yang telah bekerja keras menyiapkan acara ini. "Seni adalah jendela bagi para siswa untuk melihat dunia dengan perspektif yang berbeda. Melalui acara ini, para siswa kelas XII bukan hanya belajar tentang ekspresi diri, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, dan kerja sama," ujar Lilies.
Penampilan pertama dipersembahkan oleh siswa kelas XII.2 dengan drama berjudul "Aku Mau Jadi Mega Bintang." Drama ini sukses besar dalam mengundang gelak tawa dari penonton, berkat alur cerita yang ringan dan penuh dengan humor segar.
Selanjutnya, para siswa kelas XII.1 menampilkan drama dengan judul "Tuhan, Tolong Antoni" dengan tema pencarian makna hidup dengan cara menyentuh namun tetap menghibur sehingga penonton tertawa kian lepas.
Tak mau kalah dari sebelumnya, penampilan berikutnya yang lebih menguras emosi datang dari kelas XII.5 dengan judul "Ndeso". Drama ini menampilkan sebuah adegan romantis yang menegangkan di tengah tema budaya patriarki, yang membuat penonton merinding dan bahkan merasa salah tingkah. Penampilan ini berhasil menunjukkan keberanian dalam menyentuh isu sosial yang penting dan memberikan kesan mendalam bagi semua yang menyaksikannya.
Drama selanjutnya ditampilkan oleh kelas XII.3 dengan judul "Pulang", yang menampilkan tarian kontemporer yang diselaraskan dengan musik pengiring yang memukau. Penampilan ini berhasil mengalirkan emosi penonton dengan elegan dan mempesona, membuat penonton terhanyut dalam setiap gerakan dan harmoni yang ditampilkan.
Akhirnya, drama musikal dari kelas XII.4 dipentaskan dengan judul "S2L: Apa Kata Ibuk?" yang mengisahkan perjalanan seorang gadis dari Bojonegoro yang memilih untuk meninggalkan kampung halaman demi meraih cita-citanya di Surabaya. Cerita ini menyentuh hati penonton, terutama ketika sang gadis berhasil membuat ibunya bangga setelah kembali ke rumah, menunjukkan perjuangan seorang anak untuk membuat orang tuanya bahagia.
Gelar karya ini bukan hanya sekadar ajang untuk meraih nilai ASAT Projek Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025, tetapi juga sebuah momen berharga yang menyentuh berbagai aspek kehidupan. Dari tawa yang lepas hingga air mata yang menetes, setiap penampilan berhasil menghadirkan emosi yang mendalam dan menggugah hati. Setiap drama yang dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas XII bukan hanya mencerminkan kemampuan mereka dalam seni peran, tetapi juga keterampilan dalam mengolah tema dan topik yang relevan dan penuh makna. Setiap cerita, mulai dari kisah perjuangan menuju impian hingga tantangan sosial dan keluarga, membawa pesan kuat yang mengundang refleksi yang dalam.
Penulis: Patricia Aneiralia Rossi, Siswa Kelas X SMA Santa Maria Surabaya
https://www.youtube.com/live/9n1u5CEgJ0I?si=rkKJgv5eIPvytjfz