News &
Updates

News Image

Share

Indonesia Wushu League 2025 Digelar di Yogyakarta, 571 Atlet Ikut Bertanding
12 September 2025

Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris, Indonesia Wushu League 2025 Digelar di Yogyakarta. Ajang ini mempertandingkan 23 nomor wushu Taolu dan tradisional sesuai peraturan IWUF, sekaligus mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner.

Wushu adalah seni bela diri dan olahraga asal Tiongkok yang menggabungkan aspek fisik, mental, dan spiritual. Berasal dari kata “wu” (bela diri/perang) dan “shu” (seni), wushu terbagi menjadi dua disiplin utama: Taolu, yaitu gerakan dan pola bela diri yang menekankan keindahan, keluwesan, dan teknik menyerupai tarian, serta Sanda, yang merupakan pertarungan kontak penuh dengan pukulan, tendangan, dan gulat.

Di Indonesia, wushu merupakan salah satu olahraga yang diakui dan mulai berkembang sejak tahun 1986. Saat itu, Perkumpulan Wushu Indonesia (PWI) didirikan sebagai badan pengatur dan pengembang wushu di Indonesia. PWI bekerja sama dengan Federasi Wushu Dunia (International Wushu Federation/IWUF) untuk memperkenalkan dan mempopulerkan olahraga wushu di tanah air.

Hingga kini, wushu diminati oleh berbagai kalangan di seluruh dunia. Seni bela diri ini bahkan dianggap mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat.

Indonesia Wushu League 2025, yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 24–28 Agustus 2025, diadakan oleh Subekti Saputro Wijaya, seorang praktisi wushu berpengalaman yang telah berperan dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan berbagai kejuaraan wushu berskala nasional maupun internasional. Acara ini didukung oleh Pengda Wushu DIY dan mendapat rekomendasi dari PB Wushu Indonesia.

Dalam Indonesia Wushu League 2025, dipertandingkan 23 nomor wushu Taolu dan wushu tradisional—yang dikenal luas di dunia sebagai kungfu—dengan mengacu pada peraturan IWUF.

Acara ini dihadiri sasana wushu dari seluruh Indonesia dengan total 571 peserta dari berbagai daerah, antara lain DIY, Solo, Magelang, Salatiga, Rembang, Ambarawa, Kudus, Tegal, Surabaya, Malang, Bandung, Jember, Madiun, Bekasi, Jambi, Manado, Lampung, Depok, dan daerah lainnya.

Selain mempertemukan para atlet wushu, panitia juga memanfaatkan ajang ini untuk mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan kuliner. Panitia berharap penyelenggaraan ini dapat memberikan warna baru dalam kompetisi wushu di Indonesia dengan format dan konsep yang lebih segar.

 

Penulis:  Eleonora Josephine Wibowo, Siswa Kelas X-7 SMA Santa Maria Surabaya