Kampus Ursulin, Surabaya. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa memerlukan lebih dari sekadar pendidikan formal untuk mempersiapkan masa depan.
Mereka perlu dilatih untuk memiliki rasa empati, kepedulian terhadap sesama, dan kemampuan untuk berbagi dalam kebaikan. Dalam konteks inilah, Serviam Project Hadir untuk mengajarkan anak-anak pentingnya berbagi, membantu orang lain, dan menjadi pribadi yang peduli terhadap lingkungan sekitar.
Program ini, yang tidak hanya melibatkan kegiatan belajar mengajar, juga mengajak anak-anak untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat.
Pelayanan, atau Serviam, yang merupakan nilai inti dari program ini, mengingatkan kita akan ajaran St. Angela Merici, pendiri Ordo Ursulin, yang menekankan pentingnya melayani dengan kasih. Seperti yang beliau katakan, "Ketika kamu melayani orang lain, kamu juga melayani Tuhan." Pelayanan ini bukan hanya tentang memberi sesuatu, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang penuh empati dan kasih, yang tercermin dalam setiap interaksi dengan sesama.
Serviam Project yang dilaksanakan di TK Santa Maria Sidoarjo pada 6 hingga 8 November 2024 menjadi contoh nyata bagaimana nilai Serviam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selama tiga hari tersebut, para peserta program diberikan kesempatan untuk mengajar dan berinteraksi langsung dengan anak-anak di sekolah tersebut.
Hari pertama dimulai dengan perkenalan diri dan aktivitas ringan seperti bermain patung-patungan serta memberikan puzzle untuk merangsang kerjasama mereka. Anak-anak yang penuh antusiasme membuat kami semakin bersemangat untuk memberikan yang terbaik.
Kegiatan berikutnya, seperti aktivitas fisik yang mengajak anak-anak melewati rintangan di luar kelas, bertujuan untuk melatih keterampilan motorik mereka. Meskipun beberapa tantangan muncul, seperti kesulitan anak-anak mengikuti instruksi dalam permainan Simon Says, kami belajar untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka. Tantangan seperti ini mengajarkan kami bahwa melayani sesama memerlukan kesabaran dan ketulusan. Kami juga menyadari bahwa pelayanan bukan hanya soal mengajarkan materi, tetapi lebih kepada menciptakan momen yang menyenangkan dan bermakna bagi mereka.
Hari terakhir ditutup dengan kegiatan yang lebih santai namun tetap penuh makna, seperti membuat kartu ucapan menggunakan bahasa Inggris dan menghias donat bersama. Momen kebersamaan ini mempererat hubungan antara kami dan anak-anak. Melihat mereka begitu senang, kami merasa bahwa nilai Serviam telah terwujud dalam setiap senyuman dan tawa mereka.
Meski hanya tiga hari, pengalaman ini memberikan kami banyak pelajaran berharga tentang kesabaran, kreativitas, dan pentingnya berbagi kebahagiaan. Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi anak-anak, dan menginspirasi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama, sebagaimana yang diajarkan oleh St. Angela Merici.
Melalui Serviam, kami semua belajar bahwa pelayanan yang tulus dapat membawa perubahan yang lebih baik, tidak hanya bagi yang dilayani, tetapi juga bagi diri kita sendiri.
Penulis: Amarissa (Siswa Kelas XII SMA Santa Maria Surabaya)