News &
Updates

News Image

Share

Menumbuhkan Empati Bersama Ibu Mei
19 Desember 2024

Kampus Ursulin, Surabaya. Pada hari Minggu, 5 November 2024, siswa-siswi kelas X SMA Santa Maria Surabaya memulai kegiatan Respect and Serve Others (RSO), sebuah program khusus yang bertujuan untuk membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai kehidupan. Kegiatan ini mengajarkan empati, kepedulian sosial, dan rasa tanggung jawab melalui pengalaman langsung membantu orang-orang yang berperan sebagai guru kehidupan. Guru kehidupan yang dipilih berasal dari kalangan marginal di lingkungan sekitar, seperti pedagang kecil, petugas kebersihan, atau pekerja harian. Mereka memberikan pelajaran nyata tentang kerja keras dan ketulusan hidup. RSO berlangsung selama tiga hari, di mana setiap siswa diwajibkan membantu guru kehidupan selama minimal tiga jam per hari. Siswa bekerja dalam kelompok kecil yang didampingi oleh seorang guru untuk memantau kegiatan dan membantu konsultasi jadwal. Selama program ini, siswa tidak hanya membantu guru kehidupan, tetapi juga mengamati kebutuhan mereka dan memberikan bantuan relevan, baik berupa materi maupun perhatian. Sekolah mendukung kegiatan ini dengan memberikan dana tali asih sebesar Rp150.000 per kelompok, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan guru kehidupan yang telah diamati. 

Kelompok kami memilih Ibu Mei Indahyanti, seorang pedagang es degan di pinggir Jalan Lingkar Timur dekat Perumahan Pesona Permata Gading 2, sebagai guru kehidupan. Kegiatan kami berlangsung dari Senin, 6 November hingga Rabu, 8 November 2024. Selama tiga hari tersebut, kami membantu Ibu Mei menjalankan usahanya, mulai dari menyiapkan bahan, hingga melayani pelanggan. Kami menyadari bahwa kebutuhan Ibu Mei tidak hanya berupa bantuan fisik, tetapi juga perhatian dan penghargaan atas usaha kerasnya. Melalui pengalaman ini, kami belajar bahwa memberi bukan hanya tentang memberikan materi, tetapi juga tentang mendalami perasaan orang lain dan berusaha meringankan beban hidup mereka. Kami diajarkan untuk menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan menghargai perjuangan orang-orang yang sering kali terabaikan. RSO bukan sekadar kegiatan sosial, ini adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Kami belajar untuk memahami, menghargai, dan menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama. Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan kasih sayang dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain. Kegiatan ini membuka mata hati kami dan menyadarkan pentingnya peran setiap individu dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan penuh kasih.

Hari pertama kelompok saya dimulai pada hari Senin, 6 November 2024 jam 12.00 siang hingga jam 15.00 sore. Saat jam 12 kurang kami bertemu terlebih dahulu agar kami tidak telat dan dapat menunggu Ibu Mei datang. Setelah Ibu Mei sampai, kami langsung bertemu dengan Ibu Mei dan membantunya menyiapkan gerobaknya. Setelah itu kami foto bersama terlebih dahulu untuk dokumentasi. Karena ini hari pertama, saya masih belum tahu cara yang benar untuk menyiapkan barang-barang di gerobaknya. Setelah selesai menyiapkan barang-barang di gerobaknya, kami menemani Ibu Mei sambil menunggu pelanggan. Sambil menemani Ibu Mei kami mengobrol, saat itu kami jadi tahu bahwa Ibu Mei berusia 38 tahun, dan dia tinggal di Rangkah Lor RT 04 RW 05 Bluru Kidul. Ketika ada pelanggan ada beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan, seperti membelah kelapa, menuangkan air kelapa di wadah, menyendoki daging buah kelapa, membuang sisa kelapa, menyiapkan gelas minum untuk orang yang minum disini atau menyiapkan plastik untuk orang yang dibawa pulang, dan mencuci gelas minum serta sendok-sendok yang digunakan. Karena kami tidak berpengalaman dalam menjual es degan, kami tidak dapat membantu banyak. kami hanya dapat menyendoki daging buah kelapa, membuang sisa kelapa, menyiapkan gelas minum untuk orang yang minum disini atau menyiapkan plastik untuk orang yang dibawa pulang, dan mencuci gelas minum serta sendok-sendok yang digunakan.

Sekitar jam 13.30, Pak Rizky yang merupakan guru pendamping kami selama kegiatan RSO ini, datang untuk menemani dan melihat kami ketika bekerja. Saat itu juga kami diingatkan oleh Pak Rizky bahwa kita seharusnya menggunakan celana yang panjang dan menggunakan sepatu, bukan sandal. Setelah beberapa menit Pak Rizky lanjut untuk menemani dan melihat kelompok lain bekerja. Setelah itu kita lanjut menemani dan membantu Ibu Mei ketika ada pelanggan. Dan tidak terasa, ternyata sudah jam 15.00, kami foto bersama terlebih dahulu bersama Ibu Mei, kemudian kami pamit pulang ke Ibu Mei. Setelah pulang, kami membahas tentang tali asih kita dari sekolah dan hal-hal apa saja yang mungkin diperlukan atau dapat digunakan oleh Ibu Mei. Kami memutuskan untuk memberikan Ibu Mei sembako. Dari hari pertama RSO ini, saya merasa sungguh senang karena saya dapat mendapatkan banyak pengalaman baru pada kegiatan RSO tadi, sekaligus saya dapat lebih mengenal pekerjaan Ibu Mei sehari-hari, dan hal-hal apa saja yang diperlukan.

Di Hari ke-2 RSO kami datang lebih awal lagi, jam 12.00 kurang untuk menunggu kedatangan Ibu Mei. Setelah melihat gerobak Ibu Mei sampai, kita langsung menghampiri gerobaknya. Disitu kami ternyata disambut oleh suami Ibu Mei bernama Pak Yuli, kami langsung kenalan dengan Pak Yuli dan membantunya menyiapkan gerobaknya. Setelah selesai menyiapkan gerobaknya, kami foto bersama Pak Yuli untuk dokumentasi. Kami penasaran dengan keluarga Ibu Mei, jadi kami mengobrol bersama Pak Yuli. Saat itu kami jadi tahu bahwa Ibu Mei dan Pak Yuli memiliki 2 anak. Anak sulungnya sekarang kelas 8 atau 2 SMP. Sedangkan anak bungsunya sekarang sudah kelas 6. Saat itu juga kami barusan tahu bahwa Pak Yuli dan Ibu Mei bergantian ketika berjualan. Pak Yuli memiliki pekerjaan 1 lagi yaitu memancing ikan. Setelah itu kita lanjut menemani dan membantu Pak Yuli ketika ada pelanggan. Saat itu juga kami diberi kesempatan oleh Pak Yuli untuk mencoba membuat es degan kami sendiri dari awal hingga akhir. Kami mencobanya namun kesusahan, kami hanya bisa menyendoki daging buah kelapa kami sendiri, menyiapkan gelas minum kami sendiri, menuangkan air kelapa dan gula cair kami sendiri. 

Sekitar jam 13.30, sama seperti kemarin Pak Rizky datang untuk menemani dan melihat kita ketika kami bekerja. Dan hari ini pakaian kita untuk RSO sudah benar. Setelah beberapa saat menemani dan melihat kita bekerja, Pak Rizky lanjut untuk menemani dan melihat kelompok lain bekerja. Setelah itu kita lanjut menemani dan membantu Pak Yuli ketika ada pelanggan. Dan sekali lagi, tidak terasa sudah jam 15.00. Kami foto terlebih dahulu dengan Pak Yuli, kemudian kami pamit pulang ke Pak Yuli, tetapi saya lanjut pergi ke Indomaret untuk membelanjakan sembako yang akan kami serahkan ke Ibu Mei dan Pak Yuli besok. Sembako kami antara lain: beras, minyak goreng, teh celup, kopi saset, gula, mie instan, energen, dan snack-snack lainnya. Dari kegiatan RSO hari ke-2 ini, saya juga merasa senang, karena pada hari ini saya dapat kenalan dengan suami Ibu Mei, dan mengenal lebih lagi tentang keluarga Ibu Mei dan Pak Yuli.

 

Penulis: Matthew (Siswa Kelas X SMA Santa Maria Surabaya)