News &
Updates

News Image

Share

Mewujudkan Sekolah Bermakna: Yayasan Paratha Bhakti Gelar Workshop “Pembelajaran Mendalam” Bersama Widya Mandala
8 Juli 2025

Surabaya, Kampus Ursulin — Sanmaris, dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperdalam praktik reflektif para tenaga pendidik, Yayasan Paratha Bhakti menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Pembelajaran Mendalam” pada Senin, 7 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB ini bertempat di Aula Kampus Santa Maria Surabaya, dan diikuti oleh para guru dari semua unit, dari TK, SD, SMP, hingga SMA, di bawah naungan yayasan.

Dalam workshop ini, panitia telah menghadirkan Dr. V. Luluk Prijambodo, M.Pd., Kepala Laboratorium Reading & Writing, Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) sebagai koordinator pelatihan. Beliau dibantu oleh tim dosen lainnya dari UKWMS, yaitu: M. G. Retno Palupi, M.Pd., selaku Ketua (Prodi) Pendidikan Profesi Guru; Dr. Tri Lestari, S.Pd., M.Pd., Kepala Laboratorium Media Pembelajaran Sains Prodi Pendidikan Fisika; serta Kristin Anggraini, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).

Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan doa pembukaan, diikuti oleh menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan lagu Serviam, sebagai bentuk semangat pengabdian. Selanjutnya, Ketua II Yayasan Paratha Bhakti,Sr. Noorwindhi Kartika Dewi, OSU, menyampaikan sambutan dan membuka kegiatan secara resmi, menandai dimulainya rangkaian workshop hari ini.

Pada sesi pertama, pukul 08.30 hingga 10.30 WIB, sebagai narasumber utama, Luluk menyampaikan paparan konseptual dengan judul “Pembelajaran Mendalam: Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua”. Pemaparan materi tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang filosofi, prinsip, serta urgensi transformasi pembelajaran menuju pendekatan yang lebih bermakna dan partisipatif. “Pembelajaran mendalam bukan sekadar menyampaikan materi, melainkan bagaimana guru mampu membangun konteks yang membuat siswa terlibat aktif, berpikir lebih dalam, dan menemukan makna dalam proses belajar mereka,” ungkap Luluk di hadapan para peserta.

Setelah istirahat, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan sesi tanya-jawab pada pukul 10.45 WIB. Kemudian, para peserta dibagi ke dalam kelompok berdasarkan jenjang pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA) untuk melakukan praktik pengintegrasian prinsip “Pembelajaran Mendalam” ke dalam modul ajar, didampingi oleh dosen pendamping dari UKWMS, hingga pukul 12.30 WIB. Sesi ini memungkinkan guru menerapkan langsung konsep ke dalam rancangan pembelajaran mereka.

Usai waktu makan siang, mulai pukul 13.00 WIB, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil pengembangan modul ajar yang telah mereka integrasikan dengan pendekatan pembelajaran mendalam. Presentasi dilakukan oleh perwakilan kelompok TK, SD, SMP, dan SMA, disertai dengan masukan konstruktif dari narasumber dan fasilitator. 

Kemudian, sebelum mengakhiri pelatihan, para peserta diajak untuk berefleksi bersama dan hasil refleksi di-sharing-kan oleh perwakilan dari masing-masing kelompok jenjang pendidikan. “Yang saya dapatkan dari pelatihan ini adalah masukan dan wawasan baru yang bermanfaat untuk pelaksanaan proses belajar mengajar,” ujar Sri Lestari, S.Pd., salah satu peserta dari KB-TK Santa Maria Surabaya.

Winarti Miastuti, S.Si., tenaga pendidik SMP Santo Yusup Pacet, turut menyampaikan kesan positif, “Saya sangat senang dan termotivasi. Mengapa? Karena dengan pelatihan hari ini, saya merasa lebih terarah ketika nanti tahun ajaran depan diminta untuk menerapkan deep learning.” Akhirnya, tepat pukul 15.00 WIB, seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan doa penutup oleh Sr. Aleksia Wea Keo, OSU.

Dengan workshop ini, Yayasan Paratha Bhakti berharap agar para guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam di kelas masing-masing, sehingga tercipta suasana belajar yang lebih hidup, bermakna, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

 

Penulis: Bernardus Khrisma Wibisono, Humas Yayasan Paratha Bhakti