Suroboyo Bus merupakan layanan transportasi bus berfasilitas modern milik Pemerintah Kota Surabaya yang diperuntukkan sebagai transportasi umum serupa bus kota di kawasan metropolitan Kota Surabaya. Armada layanan ini sering disebut bus tayo karena memiliki corak warna yang mirip dengan karakter dari serial animasi Korea Selatan Tayo the Little Bus. Layanan ini diluncurkan oleh Pemkot 7 April 2018 lalu dan melayani titik-titik penting di seluruh wilayah kota Pahlawan ini.
Bagi saya, layanan ini adalah salah satu bentuk manifestasi Pemkot Surabaya untuk mensinergikan pemenuhan kebutuhan transportasi umum dengan program lingkungan hidup. Ke depannya, layanan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara serta memangkas biaya transportasi sehari-hari. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah kota lebih mempertimbangkan untuk meng-update Suroboyo Bus agar bisa membantu masyarakat dalam beraktivitas.
Nah, fasilitas Suroboyo Bus sendiri dapat dianggap cukup unggul daripada kendaraan umum lain yang ada di Surabaya. Sebut saja, mulai dari lower deck yang memudahkan penumpang lansia dan difabel untuk naik, adanya tempat duduk khusus perempuan, ada pula tempat duduk khusus difabel, kamera pengawas/CCTV, dan masih banyak lagi. Dikutip dari instagram resmi @suroboyobus, per Maret 2022 Suroboyo Bus hanya memiliki 3 rute utama, yaitu Purabaya-Rajawali, Merr, dan TIJ-Jono Soewojo.
- Baca juga: “Makanan Sehat Untuk Jiwa Raga Kuat”
Beruntungnya, SMA Santa Maria berada di Jalan Raya Darmo yang dilewati rute Suroboyo Bus ini. Para siswa Santa Maria cukup menunggu di halte yang berada tepat di depan sekolah. Setiap hari, terkhusus sepulang sekolah banyak siswa Santa Maria yang menunggu di halte. Mereka memilih pulang naik bus karena selain nyaman juga biayanya murah sehingga dapat mengurangi pengeluaran transportasi. Para siswa juga merasa dapat menikmati perjalanan dengan nyaman. Oleh karena body kendaraan yang besar, tinggi dan menjadi terasa longgar serta tidak berdesakan. Tak hanya itu, penumpang juga dimanjakan dapat melihat pemandangan di luar dengan lebih leluasa dan bisa bertemu dengan banyak orang untuk bersosialisasi dengan hangat.
Bagi penulis yang sering menggunakan transportasi Suroboyo Bus ini setiap hari, juga merasakan hal yang sama. Penulis terbiasa menggunakan layanan transportasi Suroboyo Bus ini untuk pulang ke rumah di daerah Lidah Wetan. Kalau penulis gambarkan kira-kira rutenya begini: dari halte depan Santa Maria, Suroboyo Bus akan melewati Jalan Kutai, bergerak ke Jalan Mayjend Sungkono, melaju ke Jalan H.R Muhamad dan Jalan Jono Soewojo dan berakhir di SPBU Lidah Wetan. Nah, dari situ, selanjutnya penulis dijemput dengan mobil pribadi untuk kembali ke rumah. Naik Suroboyo Bus, Aku ‘kan Kembali.
(Penulis: Ellyza Sri Widyastuti, M.Pd., Guru SMA Santa Maria)