News &
Updates

News Image

Share

Pengalaman Baru, Pembelajaran Baru
9 November 2023

Sanmarian, Perkenalkan, nama saya Nicholas Putra Sedijotomo, saya berumur 16 tahun, saya adalah salah satu siswa SMA Santa Maria Surabaya dan saat ini sedang menjalani program pertukaran pelajar ke Amerika yang diadakan oleh “Rotary Club”. Tidak terasa, saya sudah empat bulan berada di Amerika. Saya tinggal di sebuah desa kecil bernama Chatham, negara bagian Illinois, dan berjarak kurang lebih 4,5 Km dari ibukota, Springfield. Dalam pengalaman saya ini, saya telah bertemu banyak orang baru dan tinggal bersama keluarga baru, yaitu keluarga Byers, mereka adalah Amy, ibu asuh saya, Ryan, ayah asuh saya, dan Brutus, anjing peliharaan kami. 

Keluarga Byers adalah keluarga asuh pertama saya. Mereka adalah keluarga yang baik dan sangat suportif terhadap perkembangan saya di Amerika. Selain keluarga Byers, saya juga bertemu dengan banyak teman, baik di sekolah maupun dari program pertukaran pelajar. Saya mendapatkan pengalaman unik, bisa bertemu dengan teman seumuran yang berasal dari berbagai negara; Brazil, Italia, Perancis, Spanyol, dan Taiwan. Kami berenam berteman baik dan saling bertukar pengalaman setiap kali ada kesempatan bertemu. Saya juga berusaha berelasi dan berteman dengan teman – teman sekolah saya di Amerika.

Saya bersekolah di Glenwood High School, sebuah SMA yang berada di desa saya. Saya senang bisa bersekolah di sini, menimba ilmu baru dan bertemu teman baru.

Saya sudah mengunjungi beberapa tempat menarik di sini, seperti Gedung Kongres, atau State Capitol yang berada di tengah kota Springfield. Illinois dikenal sebagai tempat kelahiran presiden ke-16 Amerika, yaitu Abraham Lincoln. Di sini, banyak sekali tempat yang menceritakan sejarah beliau, seperti Museum Kepresidenan Abraham Lincoln, serta rumah pribadinya yang kemudian menjadi warisan budaya dari kehidupan di Amerika pada abad ke-19. Masih banyak tempat lain yang saya kunjungi, seperti kota yang memiliki nama familiar, St. Louis, sebuah kota di negara bagian yang berbeda, Missouri. Jarak St. Louis dari Chatham sekitar 2 sampai 3 jam. Di sana, saya mengunjungi banyak destinasi wisata, contohnya adalah "The St. Louis Arch", sebuah busur raksasa yang merupakan simbol kota St. Louis. Saya menaiki bangunan tersebut, dari sana saya dapat melihat pemandangan kota yang indah. Dengan akses gratis, saya juga mengunjungi kebun binatang St. Louis. Di sana, saya berkesempatan melihat burung puffin untuk pertama kalinya. Kesempatan berkunjung ke "Fabulous Fox" juga tidak saya lewatkan. Gedung ini adalah sebuah teater yang menampilkan drama musikal.

Di awal kedatangan saya, saya masih perlu membiasakan diri berada di lingkungan baru. Sangat banyak perbedaan budaya dan kebiasaan yang perlu saya pelajari, salah satunya adalah porsi makanan yang luar biasa banyak. Perbedaan lain yang juga menarik adalah kebiasaan memanggil orang yang lebih tua hanya dengan nama depannya, bukan dengan atribut “Ma'am” atau “Sir”. Namun, hal ini bergantung juga dengan kedekatan relasi individu yang saya ajak bicara. Tidak meninggalkan adat ketimuran, saya tetap memanggil guru – guru di sekolah dengan sebutan "Mr." atau "Miss". 

Selain itu, populasi Chatham jauh berbeda dengan Surabaya. Kota Pahlawan memiliki populasi sebanyak 2,87 juta penduduk, sedangkan Chatham hanya sebanyak 14 ribu penduduk. 

Tantangan selama ini yang menurut saya cukup besar adalah beradaptasi di sekolah yang memiliki kurikulum yang jauh berbeda dengan Indonesia. Setiap hari saya mempelajari mata pelajaran yang sama. Sedangkan di SMA Santa Maria Surabaya, saya memiliki jadwal yang berbeda tiap harinya. Saya berusaha sebaik mungkin untuk bersosialisasi dan mengenal teman – teman yang benar-benar baru di sekolah, karena memang sebelumnya saya tidak mengenal siapapun. Sekarang saya lebih dekat dengan teman-teman saya, terutama teman grup band yang baru saja tampil di awal bulan November ini.

Pengalaman saya selama ini mengajarkan saya untuk membuka pikiran dan beradaptasi terhadap lingkungan baru. Saya merasa diri saya berkembang dan bertumbuh, dimana saya bisa bertemu orang dari belahan dunia yang berbeda, belajar tentang budaya dan kebiasaan mereka yang berbeda dengan saya yang berasal dari Indonesia. Dari sini saya belajar bahwa perbedaan di dunia ini bersifat absolut, dan patut dijaga. Saya sangat bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan ini dan berharap teman – teman saya juga mendapat kesempatan belajar yang sama.

 

Penulis: Nicholas Putra Sedijotomo, siswa kelas XI SMA Santa Maria Surabaya di Chatham, Amerika