Surabaya, Kampus Ursulin - Selasa, 8 April 2025 — Suasana hangat penuh semangat memenuhi Ruang Romana SMA Santa Maria Surabaya pada Selasa pagi itu. Bukan hari biasa, karena para siswa kelas XII-2 menggelar sebuah kegiatan penutup yang luar biasa bertajuk “SATU”. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Go Beyond The Border, program akhir tahun yang mendorong siswa untuk keluar dari zona nyaman dan menunjukkan aksi nyata mereka bagi sesama. Dengan semangat Saling menghargai, Aksi nyata, Toleransi, dan Unggul bersama, para siswa menunjukkan bahwa mereka tak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari kehidupan yang mereka temui langsung di luar kelas.
Acara dimulai dengan perkenalan hangat lewat permainan lempar bola, sebuah cara sederhana namun efektif untuk mencairkan suasana dan mendekatkan hati. Tak butuh waktu lama, gelak tawa dan semangat kebersamaan pun mengisi ruangan. Setelah itu, para siswa diajak menjelajahi empat pos permainan dalam sesi Sharingan (Sharing karo Dolanan), sebuah kolaborasi unik antara permainan dan diskusi yang menggugah kesadaran mereka tentang nilai kerja sama, perbedaan, dan pentingnya saling memahami.
Namun, puncak dari kegiatan SATU terjadi ketika seluruh peserta diajak turun langsung ke jalan dalam aksi Mluber (Mlaku-Mlaku Gawa Berkah). Dengan membawa bingkisan sederhana berisi makanan dan minuman, para siswa berjalan kaki menyusuri kawasan Jalan Raya Darmo dan Jalan Tumapel, menyapa para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Di balik setiap bingkisan yang diberikan, terselip harapan, doa, dan senyum tulus—sebuah aksi kecil yang memberi dampak besar. Tak hanya membagikan, mereka juga berdialog, mendengar kisah, dan membuka mata mereka akan kenyataan sosial yang sering kali tak terlihat dari balik tembok sekolah.
Setelah kembali dari jalanan, para siswa berkumpul kembali di sekolah. Makan siang sederhana bersama dan refleksi. Tak lupa diumumkan pula beberapa kelompok terbaik dari sesi permainan, dan acara ditutup dengan doa dan foto bersama, menandai berakhirnya sebuah kegiatan yang membekas dalam hati banyak orang.
Melalui kegiatan SATU, para siswa tidak hanya belajar memahami keberagaman dan pentingnya toleransi, tetapi juga mengalami langsung bagaimana rasanya peduli dan hadir bagi sesama. Mereka menegaskan bahwa menjadi pelajar bukan hanya soal mengejar nilai, tetapi juga soal memberi nilai—bagi sesama, bagi lingkungan, dan bagi kehidupan. Kegiatan ini bukan hanya penutup masa SMA, tapi awal langkah untuk menjadi insan Serviam sejati: mencintai, melayani, dan menginspirasi.
Penulis: Tim “SATU” dari kelas XII 2