News &
Updates

News Image

Share

Seminar Safeguarding: Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan di Lingkungan Pendidikan Ursulin
27 Mei 2025

Kampus Ursulin, Surabaya- Sanmaris, tanggal 26 Mei 2025 menjadi momen penting bagi seluruh komunitas pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ursulin, khususnya dalam memperkuat komitmen terhadap perlindungan anak dan dewasa rentan. Bertempat di Kampus Ursulin Surabaya – Sanmaris, seminar daring bertajuk “Safeguarding: Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan” yang diselenggarakan oleh Tim Pastoral Sekolah ini mengajak seluruh peserta untuk memahami lebih dalam, merenungkan, serta mengambil peran aktif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman secara fisik, emosional, dan psikologis.

Seminar ini tidak sekadar membahas aspek teknis dan praktis perlindungan, tetapi juga meneguhkan bahwa melindungi sesama adalah panggilan moral dan spiritual. Landasan utama safeguarding diuraikan dari berbagai perspektif, mulai dari Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik, hukum kanonik serta magisterium Gereja, hingga nilai-nilai khas Ursulin yang menjunjung tinggi martabat manusia. Selain itu, pendekatan hukum dan kebijakan juga menjadi bagian penting dalam seminar ini, termasuk regulasi kepegawaian di lingkungan pendidikan Ursulin, Konvensi PBB tentang Hak Anak tahun 1989, serta berbagai undang-undang di Indonesia yang mengatur tentang perlindungan anak, penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, informasi dan transaksi elektronik, serta pasal-pasal KUHP yang berkaitan dengan kejahatan seksual.

Inti dari seminar ini merumuskan tiga pilar utama dalam praktik safeguarding, yaitu: mengenali dan menjaga keselamatan diri sendiri sebagai langkah awal perlindungan terhadap orang lain; membangun komunitas yang saling peduli dan menjaga; serta memastikan bahwa setiap karya pelayanan, termasuk pendidikan, senantiasa berlandaskan rasa aman, saling menghargai, dan menjunjung tinggi martabat manusia. Ditekankan bahwa rasa aman secara menyeluruh adalah dasar bagi setiap individu untuk dapat berkontribusi secara positif dalam karya, sekolah, dan lingkungan sekitarnya.

Sesi breakout room yang menjadi bagian dari rangkaian seminar memberikan ruang yang lebih intim dan reflektif bagi para peserta. Dalam sesi pertama, para peserta diajak mendiskusikan berbagai bentuk kekerasan yang terjadi di masyarakat dan sekolah serta cara mengenalinya. Sesi kedua kemudian membawa peserta pada perjalanan batin yang lebih personal, yakni dengan mengenang kembali masa kecil—baik pengalaman yang menyenangkan maupun menyakitkan—dan mengaitkannya dengan dinamika serta relasi masa kini. Pengalaman ini menjadi pengingat kuat bahwa apa yang kita alami di masa lalu membentuk cara kita memperlakukan dan melindungi orang lain di masa sekarang.

Seminar ini menjadi pijakan penting bagi setiap unit sekolah Ursulin untuk semakin mempertegas komitmennya dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi anak-anak dan dewasa rentan. Perlindungan ini mencakup upaya untuk menghindarkan mereka dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan, sekaligus mengedukasi serta memberdayakan siswa, guru, dan staf dalam mengenali tanda-tanda kekerasan serta berani melaporkannya melalui cara yang aman dan bertanggung jawab.

Dengan semangat kasih dan penghargaan terhadap martabat manusia yang menjadi inti spiritualitas Ursulin, besar harapan bahwa safeguarding bukan hanya menjadi sebuah program sesaat, melainkan budaya hidup yang menjiwai seluruh ruang dan relasi di lingkungan pendidikan Ursulin.

 

Penulis: Valentine Luky Anggraeni, M. Pd. - Guru SMA Santa Maria Surabaya